iNews – Dinamika ekonomi digital Indonesia bertumbuh dalam angka positif tiap tahunnya, menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional menjadikannya potensi untuk terus dieksplorasi peluangnya. Ekonomi digital Indonesia yang terus bertumbuh juga didukung dengan potensi kawasan ASEAN yang memiliki nilai ekonomi digital yang diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2025, dan diprediksi menyentuh nilai US$ 1 triliun pada tahun 2030.
Sebagian besar persentase angka tersebut pun dipastikan datang dari ekonomi digital Indonesia.
Potensi ini tentu saja tidak terlepas dari peran program inkubasi Baparekraf for Startup (BEKUP) yang diinisiasi oleh Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI), menciptakan ekosistem untuk mendukung startup digital dalam fase Pre-Seed pada tahapan Minimum Viable Product (MVP) hingga Product-Market Fit.
“Sejak diinisiasi pada tahun 2020, BEKUP bergerak sebagai ruang bagi pelaku startup digital, memberikan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis yang inovatif. Inisiatif ini mengakomodasi para founders startup untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf RI, Yuana Rochma Astuti.
BEKUP kini telah menjadi wadah bagi lebih dari 1500 pelaku startup digital dan untuk memberikan dukungan yang lebih mendalam, Baparekraf telah berkolaborasi bersama para penggerak industri Indonesia, salah satunya KUMPUL.ID yang merupakan ecosystem enabler terbesar di Indonesia telah menjadi Strategic Partners dalam pelaksanaan BEKUP.
Melalui jaringan mentor pada ekosistem KUMPUL.ID yang luas membawa startup ke jalur pertumbuhan yang lebih cepat.
Melalui mentorship strategis, peluang jaringan, dan akses ke investor maupun potensi kemitraan, Baparekraf memungkinkan startup yang tergabung dalam setiap seri BEKUP untuk berkembang dengan cepat dan bersaing secara efektif di panggung nasional dan global.
“Kerjasama antara Kemenparekraf RI dan KUMPUL.ID melalui program BEKUP memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan startup digital di Indonesia, tidak hanya pada pemberdayaan bisnisnya namun juga membangun talenta-talenta startup dengan jaringan mentor yang dibutuhkan oleh para pegiat startup digital Indonesia,” lanjut Ibu Yuana Rochma Astuti.
Kerja sama Baparekraf dan KUMPUL.ID telah membantu memfasilitasi kebutuhan startup pada proses mereka dalam mengembangkan bisnisnya hingga perjalanannya untuk meningkatkan value startup mereka. Berdasarkan data program sejak 2020, BEKUP telah berhasil meningkatkan 15% – 50% pendapatan dari para startup terdampak yang telah mengikuti rangkaian program inkubasinya. Tidak hanya itu, dalam prosesnya untuk turut memfasilitasi talenta-talenta startup, BEKUP juga berhasil menekan rata-rata tingkat kelangsungan hidup startup hingga 60%.
Seperti yang kita ketahui, banyak faktor yang menyebabkan perusahaan startup mengalami kegagalan, salah satunya adalah kurangnya pengalaman dan visi yang jelas dari pendirinya.
Dengan meningkatnya angka kelangsungan hidup startup hingga 60%, BEKUP telah terbukti mampu menjawab kebutuhan para pendiri startup melalui fasilitas mentor, modul, dan peluang untuk bisa berjejaring dengan mitra strategis hingga akses ke pendanaan.
Muhammad Rizza, Founder & CEO dari CexUp yang merupakan salah satu startup terdampak dari program BEKUP 2023 menyatakan, “Orang yang (bisa) mengerti bisnis kita ini sangat penting (dalam pengembangan bisnis), dan pelatihan yang diberikan tepat dengan apa yang dibutuhkan untuk upgrade tim kami.”
Mega Prawita, selaku Managing Director dari KUMPUL.ID menyatakan kerjasama bersama Baparekraf Kemenparekraf mampu memberikan peluang lebih besar untuk startup Indonesia.
“Program BEKUP menjadi satu tonggak penting untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan performa startup Indonesia. Dengan kolaborasi ini, diharapkan dampak yang dihasilkan tidak hanya signifikan, tetapi juga memberikan dorongan kuat bagi perkembangan ekosistem startup, menciptakan inovasi berkelanjutan, dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian digital Indonesia,” tutup Mega.